Tachibana Tsuki

Sejujurnya, Tsuki adalah gadis yang tidak begitu banyak bicara. Ia sering dikatakan ketus karena ekspresinya, dewasa, cuek, jahil, keras kepala. Tsuki merupakan perangai yang penuh ambisi, dia menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang patut dihargai dan begitu indah. Terlebih, jika ia benar-benar menginginkan sesuatu, gadis itu harus mendapatkannya. ...next

Di balik itu semua, ia cukup mudah dimanipulasi, terlebih dengan iming-iming perlindungan⸺karena hidup penuh rasa bersalah serta merasa sendirian, Tsuki menganggap jika ia membutuhkan sebuah pengakuan atau perlindungan. Seorang yang amat mengenal diri sendiri, selalu membalas budi dan tidak begitu pintar dalam matematika. Persona yang mengenal balas budi, meskipun harus membunuh, apabila dikatakan, Tsuki akan berkenan.

Basic Info

theMOON
Birth NameTACHIBANA TSUKI
Nickname-
Kanji橘月
Place of Birth大阪市
Date of Birth19th of Dec, 01
GenderFemale
NationalityJapanese
SexualityHeterosexual
SignSagittarius
OccupationA student and Ballet Teacher

Trivia

- Hitam, ungu dan merah adalah warna kesukaannya.
- Dia dapat menari balet sejak berusia 4 tahun, dihadiahi sepatu balet dan ibunya adalah pelatih pribadi Tsuki.
- Bukan hanya balet, Tsuki juga mengembangkan kemampuannya dalam menari⸺tarian modern atau tradisional.
- Dia amat menyukai nama serta kota kelahirannya.
- Tsuki memiliki istana perpustakaan di kamar gadis itu, ia pun ingin melebarkan istana tersebut.
- Bunga kesukaannya adalah mawar merah muda.

- Jika senggang, ia akan menghabiskan waktu di museum seni / tempat yang dipenuhi lukisan.
- ごめんなさい / permintaan maaf adalah suatu hal yang paling ia benci.
- Tsuki amat menyayangi ayahnya walaupun pria itu enggan mengakui.
- Sampai saat ini, ia masih sering menghubungi Ayahnya walaupun nomor ponsel pria itu sudah tidak lagi aktif.
- Makanan kesukaannya adalah segala jenis seafood dengan racikan pedas.

- Hidup secara mandiri membuat Tsuki terpaksa melatih keterampilannya dalam memasak.
- Saat pertama kali pergi ke pasar di Korea, Tsuki menemukan penjual barang antik, dia menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli sebuah pisau kecil; pada sisi tengah pemegang pisau, terdapat sebuah berlian dan benda tersebut menjadi hal yang ia sayangi.
- Dia tidak pernah membayangkan, benda kesayangannya itu akan menancap di hati seseorang⸺meski tanpa pembenaran, Tsuki menganggap hal tersebut adalah pembebasan, menuju kedamaian.

TERINSPIRASI DARI
KISAH ALASKA YOUNG
DENGAN BEBERAPA
PEROMBAKAN

𖠳 ◦۪۪̥𖥨֗ : BAGIAN 1ㅤㅤㅤㅤㅤMISA: 大阪市, JEPANG.ㅤㅤㅤ"Otou-san ..."ㅤㅤㅤGadis berusia 8 tahun itu mencoba meraih telapak besar tuan, berupaya peroleh setitik kehangatan di tengah atmosfer ini. Namun, wajah dialihkan. Pria itu, kembali menyeka sudut-sudut matanya yang basah demi mensucikan kesedihan, bergarit, meninggalkan bocah bersama keraguan serta sesak dalam dada.ㅤㅤㅤSebab, kecemasan tak pernah usai, wajah-wajah pucat rumah duka, sorot sukar diarti menyudutkan nona muda. Dalam senyap, ia memohon sepenggal maaf⸺dalam lirih, ia sebut pinta keikutsertaan diri, "Okaa-san, bawa aku pergi dari sini ..."

Background Story

𖠳 ◦۪۪̥𖥨֗ : BAGIAN 2ㅤㅤㅤㅤㅤNIRNYATA: 서울, KOREA.ㅤㅤㅤ"..."ㅤㅤㅤLagi-lagi tatapan kebencian itu, tepat setelah kepulangan sang Ibunda pada Hyang Widhi, Tachibana Roku membuang anaknya di negara antah berantah; di bulan Desember yang dingin, di hari ulang tahunnya yang ke sembilan.ㅤㅤㅤTak pernah satu kali pun, Roku mengucap salam perpisahan. Ia hanya tahu, pintu ditutup, punggung kokoh menghilang di balik lorong. Sepanjang usianya, Tsuki tidak pernah lagi mengetahui kabar dari sang Ayah.



𖠳 ◦۪۪̥𖥨֗ : BAGIAN 0
ㅤㅤㅤㅤㅤBAYANG: 大阪市, JEPANG.ㅤㅤㅤAda dua alasan mengapa Roku membenci putri semata wayangnya;ㅤㅤㅤpertama; karena ia bukan darah dagingnya,ㅤㅤㅤkedua; karena gadis kecil itu membunuh satu-satunya wanita yang amat ia cinta.


"BRENGSEK! BRENGSEK! BRENGSEK!"ㅤㅤㅤPria mana yang tidak membenci usai menguak fakta bila tangis bayi perempuan dalam rengkuh sang istri bukan berasal dari benihnya? Roku saat itu tahu betul, jika Dokter memberitahu bila ia tak dapat memiliki keturunan. Namun, di tengah permasalahan tersebut, sang istri menangis usai menyimak tanda garis biru."Ini keajaiban, Kami-sama menjawab doa kita⸺"ㅤㅤㅤ"Ya ... keajaiban."ㅤㅤDia tidak pernah menerima Tsuki, bahkan, sejak hari kelahirannya, Tuan tak menamai anak itu. Hingga, pada tahun ke dua hati Roku luluh, dia membawakan si anak sebuah gambar berisi panorama kota Jepang dan bertanya, "Kau mau nama apa?"ㅤㅤㅤApa yang kau harapkan? Bocah itu hanya memilih satu anggana paling mencolok, terang di tengah kegelapan, berada di puncak singgasana. "Tsuki⸺kau suka?"ㅤㅤㅤNamanya, adalah hadiah pertama dan terakhir yang diberikan oleh Roku. Setelah itu, sorot kebencian selalu mengintimidasi bocah ini. Larut tengah malam, saat ia berusia lima tahun⸺Tsuki sekelebat merungu tangis tersedu seorang maula, dia menyebut, "Saya sudah berusaha mencintainya, tetapi, tidak bisa. ごめんなさい, ごめんなさい."ㅤㅤㅤ"... ごめんなさい."𖠳 ◦۪۪̥𖥨֗ 3 tahun setelahnya.ㅤㅤㅤ"ごめんなさい ..."ㅤㅤㅤHanya itu yang dapat dikatakan bocah enam tahun sembari terisak. Di salah satu kakinya, tergeletak raga tak bernyawa wanita yang paling ia kasihi. "KENAPA KAU TIDAK MENELEPON 911?"ㅤㅤㅤ"ごめんなさい ..."ㅤㅤㅤYang ia ingat kala itu, suara gaduh di dapur. Tsuki hanya menghapal nomor ayahnya, kepala si gadis terasa kosong, pun dia bertindak jauh setelah bermenit-menit Ibunda tergeletak di lantai.

𖠳 ◦۪۪̥𖥨֗ : BAGIAN 3.
ㅤㅤㅤㅤㅤLEMBAH: 서울, KOREA.
ㅤㅤㅤ"Siapa namamu?" sapa pertama dari sosok yang ia ketahui sebagai saudara satu ayah dirungu. Nona muda itu amat cantik, polos, bagai selembar kertas putih yang kosong, sehingga, Tsuki tak sampai hati menyakiti. Namun, dia seolah memiliki segalanya. Rasa kagum itu membuncah, lebih-lebih manakala nama si nona melejit hingga ke negeri Sakura. Siapa yang tak mengenal Oh Hyeju? Penyanyi, balerina muda tersohor. Namun, Tsuki cukup puas dengan istana perpustakaan yang ia buat di kamarnya, kendati, si nona dianggap seperti orang buangan. Hingga, suatu ketika ... nyonya besar pemilik mansion mengungkap sebuah ide di mana Tsuki dapat memasuki permainan, caranya amat keji; mempercayakan kenaifan gadis itu untuk membunuh seseorang, dia masih ingat, ketika wanita ular tersebut berbisik lirih, "Kedamaian hanya didapat ketika seseorang mati⸺kau, harusnya membantu Nyonya Lee mencapai itu." Dan begitu saja, ia menancapkan pisau kecil tepat di hati Nyonya Lee.ㅤㅤㅤごめんなさい... menjadi kata-kata yang amat ia benci. Biar demikian, Nyonya Oh selalu menyembunyikan rahasianya. Hyeju tak pernah menyapanya lagi, dia terlalu murung dan bergelung dalam duka. Kesibukan membelit raga, tawa enggan membingkai paras usai kematian persona yang amat ia sayangi.ㅤㅤㅤ"Maaf, Tsuki. Mungkin lain kali." Kata-kata itu terus-menerus terngiang, sampai, ketika Tsuki berusia 16 tahun, ia memutuskan untuk hengkang dari kediaman, mencari diri-nya sendiri dengan pekerjaan yang tepat.